Pembuatan Silica Serogel (Silica Gell)Dari Abu Bagase
Silika gel
merupakan suatu bentuk dari silika yang dihasilkan melalui penggumpalan sol
natrium silikat (NaSiO2). Sol mirip agar-agar ini dapat didehidrasi
sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak
elastis. Sifat ini menjadikan silika gel dimanfaatkan sebagai zat penyerap,
pengering, dan penopang katalis. Garam–garam kobalt dapat diadsorpsi oleh gel
ini. Silika gel mencegah terbentuknya kelembaban yang berlebihan sebelum
terjadi. Proses sol-gel telah banyak dikembangkan terutama untuk pembuatan
hibrida, kombinasi oksida anorganik (terutama silika) dengan alkoksisilan.
Proses ini didasarkan pada prekursor molekular yang dapat mengalami hidrolisis,
kebanyakan merupakan alkoksida logam atau semi logam. Terutama untuk pembuatan
hibrida, kombinasi oksida anorganik (terutama silika) dengan alkoksisilan.
Proses ini didasarkan pada prekursor molekular yang dapat mengalami hidrolisis,
kebanyakan merupakan alkoksida logam atau semi logam.
Proses sol-gel
merupakan suatu suspensi koloid dari partikel silika yang digelkan ke bentuk
padatan. Suspensi dari partikel koloid pada suatu
cairan atau molekul polimer disebut sol. (Rahaman, 2005) Proses sol-gel dapat
digambarkan sebagai pembentukan suatu jaringan oksida melalui reaksi
polikondensasi yang progresif dari molekul prekursor dalam medium cair atau
merupakan proses untuk membentuk material melalui suatu sol, gelation dari sol
dan akhirnya membentuk gel (Schubert and Husing, 2000).
Melalui polimerisasi kondensasi akan
terbentuk dimer, trimer, dan seterusnya sehingga membentuk bola-bola polimer.
Sampai pada ukuran tertentu (diameter sekitar 1,5 nm) dan disebut sebagai
partikel silika primer. Proses kondensasi terjadi pada gugus silanol permukaan
partikel bola polimer yang berdekatan disertai pelepasan air sampai terbentuk
partikel sekunder dengan diameter sekitar 4,5 nm.
Pada tahap ini larutan sudah mulai
menjadi gel ditandai dengan bertambahnya viskositas. Gel yang dihasillkan masih
sangat lunak dan tidak kaku yang disebut alkogel. Tahap selanjutnya adalah
proses pembentukan gel.
Pada tahap ini, kondensasi antara
bola-bola polimer terus berlangsung membentuk ikatan siloksan menyebabkan
menurunnya jari-jari partikel sekunder dari 4,5 nm menjadi 4 nm dan akan
teramati penyusun alkogel yang diikuti dengan berlangsungnya eliminasi larutan
garam. Tahap akhir pembentukan silika gel adalah xerogel yang merupakan fasa
silika yang telah mengalami pencucian dan pemanasan. Pemanasan pada temperatur
1100C mengakibatkan dehidrasi pada hidrogel dan terbentuknya silika
gel dengan struktur SiO2.xH2O Produk akhir yang
dihasilkan berupa bahan amorf dan keras yang disebut silika gel kering (Enymia
dkk, 1998).
Proses pembentukan Sol Natrium Silikat
Proses pembentukan Sol Natrium Silikat
dapat ditulis dalam reaksi berikut :
Silikon dioksida
larut dalam alkali hidroksida pekat panas.
SiO2 + 2 NaOH Na2SiO3 + H2O
Silikon dioksida bereaksi dengan oksida logam dasar
misalnya natrium oksida. reaksi oksida natrium dan SiO2
dapat menghasilkan natrium ortosilikat dan natrium silikat.
2 Na2O + SiO2 Na4SiO4
Na2O + SiO2 Na2SiO3
Silika gel
merupakan silika amorf yang terdiri atas globula‐globula
SiO4 tetrahedral yang tersusun secara teratur dan beragregasi
membentuk kerangka tiga dimensi yang lebih besar (1‐25 μm). Rumus kimia silika gel secara umum adalah SiO2.xH2O.
Struktur satuan mineral silika pada dasarnya mengandung kation Si4+ yang
terkoordinasi secara tetrahedral dengan anion O2-. Akan tetapi,
susunan SiO4 pada silika gel tidak beraturan. Susunan ini terbentuk
karena kondensasi asam ortosilikat atau asam monosilikat. Silika yang larut
pada umumnya ditulis sebagai H4SiO4, Si(OH)4
atau SiO2.(OH)2 (Oscik,
1982).
Bagikan
Pembuatan Silica Serogel (Silica Gell)Dari Abu Bagase
4/
5
Oleh
Metal